LWt9MaZ9NWtbMqB4Mat8Map8NTcsynIkynwbzD1c

Profil Rumah Muallaf Kota Semarang

BLANTERLANDINGv101
8847040826697857950

Profil Rumah Muallaf Kota Semarang

2023-10-16T08:44:00+07:00

Latar belakang

Jumlah muallaf yang ada di Kota Semarang saat ini diperkirakan mencapai ribuan, namun belum ada data pasti terkait dengan statistika tersebut. Kemungkinan hal ini dikarenakan beberapa muallaf melaksanakan ikrar syahadat pada beberapa tempat yang berbeda, baik di KUA, masjid, mushola, ulama atau Kyai dan tempat-tempat lainnya. Disamping itu tidak sedikit diantara mereka yang melakukan konversi Islam tersebut secara sembunyi-sembunyi dan tidak ingin diketahui oleh publik bahkan oleh keluarganya.

Padahal, data dan statistika muallaf di Kota Semarang sangat diperlukan untuk melakukan pengayoman dan pembinaan bagi mereka pasca melakukan konversi ke agama Islam dari agama sebelumnya. Tidak jelasnya statistika muallaf hingga data detail mereka tentu menyulitkan untuk melakukan tritmen kepada para muallaf tersebut.

Sebagaimana diketahui, pengalaman memantapkan diri untuk memeluk agama Islam dari agama sebelumnya bagi para muallaf di Kota Semarang tentu sebuah pengalaman yang membutuhkan effort tersendiri, sehingga mereka jelas membutuhkan pihak yang merangkul dan melakukan bimbingan kerohanian seperti pengajaran agama dari dasar hingga lanjut, membutuhkan tempat untuk berkonsultasi secara psikis, bahkan membutuhkan pengayom untuk keberlangsungan kehidupan sosial ekonomi mereka.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Semarang memandang hingga saat ini belum ada naungan representatif bagi para muallaf di kota Semarang untuk menjawab beberapa kebutuhan para muallaf tersebut. Di sisi lain, MUI kota Semarang sendiri sebagai representasi para ulama dan aliran yang ada di Kota Semarang merupakan organisasi yang keabsahannya tak perlu dipertanyakan, MUI Kota Semarang juga memiliki peran dan dan tanggung jawab untuk mengayomi dan menaungi seluruh masyarakat terutama mualaf.

Namun, dengan segala keterbatasannya MUI Kota Semarang tidak bisa secara mandiri untuk melakukan fungsi pengayoman dan pembinaan pada para muallaf di Kota Semarang. Keterbatasan yang paling signifikan dalam hal ini adalah terkait dengan pendanaan, meski pendanaan bukan satu-satunya penentu keberhasilan namun diakui atau tidak itu sangat dibutuhkan untuk operasional pengayoman dan pembinaan para muallaf di kota Semarang.

Untuk itu diperlukan kolaborasi dan kerjasama untuk pendanaan mewujudkan fungsi pengayoman dan pembinaan oleh MUI Kota Semarang bagi para muallaf di Kota Semarang, namun yang perlu dipertimbangkan dalam kolaborasi dan kerjasama pendanaan tersebut yaitu sebuah lembaga penyandang dana yang tidak sembarangan, kuat, memiliki visi moderat dan tidak tergantung dengan afiliasi tertentu.

Walhasil pada Penghujung tahun 2021, MUI kota Semarang melakukan pendekatan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Semarang untuk Kemungkinan menjadi salah satu penyandang dana terbesar bagi keberlangsungan fungsi pengayoman dan pembinaan muallaf di Kota Semarang. Baznas kota Semarang dipandang sangat representative mengingat memiliki sumber dana yang kuat, moderat, tidak tergantung dengan afiliasi tertentu, selain itu Baznas kota Semarang merupakan salah satu lembaga amil zakat yang merupakan lembaga pemerintah non struktural yang memang salah satu sasaran programnya atau asnaf zakat adalah para muallaf.

Memang ada pandangan alternatif terkait dengan pendanaan selain Baznas Kota Semarang, namun Dengan beberapa pertimbangan diyakini tidak bisa seefektif untuk menjawab beberapa hal tersebut, yakni memiliki sumber dana yang kuat, moderat, tidak tergantung dengan afiliasi tertentu.

Beberapa pembicaraan antara MUI kota Semarang melalui ketua umum dan jajaran pengurus MUI kota Dari Semarang dengan ketua Baznas Kota Semarang beserta jajaran pimpinan akhirnya mengerucut pada kesepakatan untuk kolaborasi dan kerjasama untuk mewujudkan pembinaan bagi para muallaf di Kota Semarang.

Selanjutnya muncul permasalahan lain, yaitu jika lembaga sudah berdiri namun hanya sebatas pada program-program dan kelembagaan saja maka juga tidak maksimal, diperlukan bangunan fisik yang benar-benar permanen atau semi permanen yang berfungsi digunakan untuk kegiatan pengayoman dan pembinaan para muallaf di Kota Semarang.

Setali tiga uang, ada salah satu Yayasan yang menaungi ketakmiran masjid yaitu Yayasan Masjid Al Azhar Permata Puri Ngaliyan memberikan opsi bekerja sama berupa penggunaan bangunan yang mereka miliki, untuk selanjutnya jika disepakati dapat sebagai wadah pengayoman dan pembinaan para muallaf di Kota Semarang. Bangunan yang dimiliki oleh Yayasan Masjid Al Azhar tersebut bentuknya masih sederhana dan belum selesai proses pembangunannya.

Menindaklanjuti hal tersebut, selanjutnya dari beberapa pembicaraan antara ketiga pihak yaitu MUI kota Semarang, baznas kota Semarang, dan yayasan masjid Al Azhar Permata Puri disepakati penggunaan tanah dan bangunan milik Yayasan tersebut, konsekuensi penggunaan fasilitas tersebut adalah pihak baznas kota Semarang meneruskan proses pembangunan bangunan yang baru berjalan sekitar 80% tersebut sehingga menjadi bangunan yang layak digunakan sebagai tempat pembinaan bagi para muallaf di Kota Semarang.

Rumah Muallaf Kota Semarang resmi berdiri

Akhirnya terwujudlah perjanjian kesepakatan bersama antara masing-masing pihak dilaksanakan pada 19 Februari 2022 di tempat tersebut. Mulai saat itu pula Disepakati lembaga yang menaungi dan membina para muallaf di Kota Semarang bernama Rumah Muallaf Kota Semarang, lembaga ini secara hirarki menjadi lembaga otonom MUI Kota Semarang, beralamat di jalan Bukit Dingin No.C5 no 12, Permata Puri kelurahan Beringin kecamatan Ngaliyan, kota Semarang, Jawa Tengah.

Adapun struktur kepengurusan Rumah Muallaf Kota Semarang merupakan gabungan komposisi dari beberapa unsur diantaranya MUI kota Semarang, Baznas kota Semarang, dan Yayasan Masjid Al Azhar Permata Puri Ngaliyan Semarang, dengan ketua Umum H. Nurfuad, S.Ag.

Setelah perjanjian kesepakatan ditandatangani dan kepengurusan terbentuk, maka operasional dari rumah muallaf kota Semarang berjalan. Program perdana yang dijalankan adalah kajian rutin pada Ahad pagi setiap jam 08.00 Hingga jam 12.00. Saat awal-awal berjalannya program, muallaf yang bergabung hanya beberapa orang saja, tidak lebih dari 10 mualaf.

Program utama: kajian rutin ahad pagi

Meski telah beberapa kali dilaksanakan, namun kajian rutin ahad pagi tersebut statusnya belum secara resmi, hingga akhirnya diresmikan (launching) pada Ahad, 31 Juli 2022. Saat launching kajian rutin ahad pagi tersebut, hadir ketua umum MUI Jawa Tengah, ketua umum Baznas Jawa Tengah, ketua Muallaf center Jawa Tengah serta beberapa muallaf dan tokoh masyarakat setempat.

Adapun Kajian rutin ahad pagi di Rumah Muallaf Kota Semarang dari awal hingga kini terdiri dari tiga pilar yaitu adalah mengaji Alquran, praktik Ibadah, dan Kajian Keislaman. Mengaji Al Qur’an dimulai dari tingkat dasar hingga mahir, masing-masing muallaf dikelompokkan berdasarkan kemampuan bacaannya. Mengaji Al Qur’an diampu oleh satu ustadz dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh beberapa Ustad dan para muallaf yang telah lancar membaca Alquran. Sedangkan praktek ibadah diampu oleh ustad dari pengurus rumah muallaf kota Semarang.

Kajian keislaman diampu oleh beberapa ulama dan tokoh yang mempunyai kapasitas untuk menyampaikan kajian keislaman. Seiring berjalannya waktu, kajian rutin ahad pagi dimodifikasi sedemikian rupa agar semakin terasa dampaknya bagi para muallaf, seperti program mengaji yang diintensifkan dan kajian keislaman yang awalnya mendatangkan beberapa ulama dan Kiai dengan sistem tematik, saat ini kajian keislaman diampu oleh dua pengasuh tetap dari pengurus rumah muallaf kota Semarang, keduanya menggunakan bergantian dengan kajian kitab secara berkesinambungan. Adapun pengampu dari eksternal didatangkan sebulan sekali pada hari Ahad pekan terakhir, dengan kajian tematik.

Perkembangan kajian rutin ahad pagi mengalami peningkatan baik dari sisi kuantitas dan kualitas, kini dari sisi kuantitas jumlah muallaf yang terdata di Rumah Muallaf Kota Semarang yang awalnya kurang dari 10 mualaf, kini berkembang sebanyak 35 mualaf.

Program lain yang dilaksanakan oleh rumah muallaf kota Semarang di samping kajian rutin secara offline, juga dilaksanakan dengan pola dakwah secara online, yaitu dengan menyiarkan secara langsung kajian rutin ahad pagi pada platform Facebook. Dengan penayangan langsung di platform Facebook para muallaf yang tidak dapat hadir ke rumah muallaf kota Semarang dapat mengikuti secara langsung dari rumah masing-masing atau tempat lainnya, di samping itu bagi para muallaf yang belum terdata sebagai jamaah rumah muallaf kota Semarang juga bisa lebih mengenali dan bisa mengikuti kajian keislaman tersebut.

Program-program lain yang dijalankan

Selain kajian rutin ahad pagi yang dilaksanakan secara offline dan disiarkan secara online, program lain yang telah dilaksanakan oleh Rumah Muallaf Kota Semarang adalah melaksanakan wisata religi. Dalam wisata religi perdana yang dilaksanakan pada Sabtu, 28 Desember 2022 tersebut, dikemas dalam bentuk ziarah dan silaturahim. Jamaah Rumah Muallaf Kota Semarang berziarah ke makam habaib dan Ulama di Pemalang dan pekalongan, merea dikenalkan tentang penerapan langsung tata cara ibadah dan mendoakan kepada para ahli kubur terutama ulama, selanjutnya bersilaturahim ke salah satu Habib di Pekalongan sebagai edukasi salah satunya bahwa ilmu dan kajian adalah membutuhkan sanad.

Dalam pengembangan sosial dan ekonomi jamaah Rumah Muallaf Kota Semarang, juga dilaksanakan beberapa program diantaranya pemberian bantuan modal kepada beberapa jamaah rumah muallaf kota Semarang. Meski bantuan permodalan tersebut secara nominal tidak banyak, namun sangat membantu eksistensi usaha mereka sehingga bisa sebagai pencaharian dalam menghidupi para muallaf dan keluarganya.

Selain bantuan permodalan bagi jamaah, program lain yang telah dijalankan adalah melaksanakan pembinaan berupa pelatihan Cooking Class dan pemasaran digital untuk jamaah Rumah Muallaf Kota Semarang. Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu 10 Desember 2022 tersebut, dalam kesempatan tersebut Rumah muallaf kota Semarang menggandeng beberapa pihak diantaranya Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kota Semarang dan salah satu produsen tepung ketan.

Rumah Muallaf Kota Semarang juga memberikan perhatian dan pengayoman kepada jamaah rumah muallaf kota Semarang, diwujudkan dalam program anjangsana ke rumah jamaah yang terkena musibah dan jamaah yang sakit. Program anjnagsana tersebut dirasakan manfaatnya mengingat muallaf merasa diperhatikan sehingga diharapkan semangatnya untuk tetap memeluk agama Islam dan menjalankan segala aktivitas keagamaan khususnya mengaji di rumah muallaf makin meningkat.

Sejak beridir hingga saat ini, Rumah muallaf kota Semarang tercatat sudah melaksanakan proses ikrar syahadat bagi muallaf yang memeluk Islam sebanyak 3 orang muallaf. Syahadat terakhir dilaksanakan pada saat kajian rutin ahad pagi Ahad, 13 Agustus 2023.

Publikasi massif

Dalam hal sosialisasi dan publikasi, sedari awal Rumah Muallaf Kota Semarang telah menggandeng beberapa pihak diantaranya beberapa media online dan cetak untuk memberitakan proses pembinaan para muallaf di rumah muallaf kota Semarang. Tak heran jika diketik kata kunci ‘Rumah Muallaf Kota Semarang’ maka akan muncul beberapa link berita dari sejumlah media massa online arus utama, baik media nasional maupun lokal

Selain itu, untuk mengoptimalkan publikasi dan dakwah online, Rumah Muallaf Kota Semarang juga sudah telah memiliki beberapa akun pada beberapa platform media sosial, diantaranya YouTube, Facebook, Instagram, tiktok, dan Linktree.

Selain platform media sosial yang senantiasa terupdate, Rumah Muallaf Kota Semarang juga telah memiliki website resmi beralamat https://www.muallaf-semarang.org/ dan akun Google my business. Selain itu rumah muallaf juga sudah memiliki nomor WhatsApp khusus di nomor 081622429, nomor whatsapp tersebut untuk melayani komunikasi dengan pihak luar maupun internal jamaah rumah mualaf.

Eksistensi diakui


Eksistensi Rumah Muallaf Kota Semarang makin diakui, salah satu parameternya bahwa Rumah muallaf kota Semarang beberapa kali menjadi rujukan dari penelitian akademis yang dilakukan oleh mahasiswa, diantara penelitian tersebut berbentuk tugas kuliah hingga persiapan untuk melakukan tugas akhir (skripsi). Secara umum para mahasiswa tersebut meneliti Rumah Muallaf Kota Semarang dari sisi kegiatan dan eksistensi Lembaga ini.

Rumah Muallaf Kota Semarang juga dijadikan rujukan dan percontohan oleh Muallaf Center Jawa Tengah sebagai satu-satunya lembaga rumah muallaf yang benar-benar telah beroperasional dengan baik. Sebagai informasi, di beberapa kota dan kabupaten se-jawa Tengah sebenarnya sudah diprogramkan rumah muallaf, namun pada prakteknya masih sebatas pada kelembagaan dan program belum menyentuh pada operasional yang berkelanjutan, apalagi berbentuk lembaga yang benar-benar memiliki bangunan yang permanen. Pada 28 Desember 2022, Rumah Muallaf Kota Semarang juga didaulat menjadi narasumber bagi para pengelola rumah muallaf di kota dan kabupaten se-Jawa Tengah, dalam kesempatan tersebut disampaikan beberapa hal dari dasar hingga tingkat lanjut terkait dengan pengelolaan rumah muallaf kota Semarang.

Tantangan

Namun tak ada gading yang tak retak, dalam pengelolaan Rumah Muallaf Kota Semarang tentu ada beberapa masalah yang diidentifikasi dan harus dipecahkan bersama. Masalah utama adalah pendanaan berkelanjutan, saat ini memang Baznas Kota Semarang masih menjadi penyandang dana utama bagi operasional Rumah Muallaf Kota Semarang, namun seiring perjalanan waktu regulasi dan kebijakan dari Baznas kota Semarang bisa saja berubah, baik dari sisi keberlanjutan maupun dari sisi kuantitas untuk pendanaan Rumah Muallaf Kota Semarang.

Masalah lainnya adalah keberlanjutan kesepahaman antara masing-masing pihak, selama ini memang stakeholder yang melakukan perjanjian kesepahaman diantaranya MUI kota Semarang, Baznas Kota Semarang maupun Yayasan masjid Al Azhar Permata Puri kota Semarang serta pihak-pihak lainnya masih berjalan dengan harmonis, namun tidak bisa dipungkiri seiring dinamika dan waktu tentu ada potensi untuk retaknya kesepahaman yang telah ada.

Selain dua masalah tersebut lain yang menjadi permasalahan adalah inovasi dan motivasi dalam pengelolaan Rumah Muallaf Kota Semarang itu sendiri, saat ini memang program-program dirasa telah inovatif, para pengurus pun masih istiqomah dan kompak. Meski demikian perlu senantiasa ditingkatkan inovasi dalam pola pembinaan muallaf di Kota Semarang.


BLANTERLANDINGv101